PERAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM
PEMBENTUKAN
SIKAP SOSIAL DASAR ANAK SD
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan era globalisasi
sekarang ini telah berdampak pada perubahan segala aspek kehidupan. Mulai dari
aspek ekonomi, budaya, hingga yang terlihat jelas ialah pada aspek sosial.
Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, sikap sosial masyarakat
Indonesia saat ini telah banyak mengalami perubahan. Tidak hanya terjadi pada
orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak usia dini. Hal tersebut
mungkin disebabkan oleh semakin luasnya pengaruh budaya asing yang berkembang
di Indonesia saat ini melalui berbagai macam sumber.
Anak-anak usia dini, khususnya anak
Sekolah Dasar pada umumnya merupakan objek yang paling mudah terkena pengaruh-pengaruh
dari luar, baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sehingga perlu
adanya keterlibatan antara pihak keluarga, sekolah dan juga lingkungan untuk
membimbing, mendampingi, serta mengawasi setiap perkembangan sikap sosial pada
anak. Orang tua hendaknya selalu memperhatikan perubahan sikap sosial dan
mental anak selama anak berada di lingkungan keluarga. Begitu juga dengan guru,
hendaknya selalu membimbing dan mengarahkan anak didiknya menuju hal-hal yang
positif. Pembentukan sikap sosial dasar pada anak bisa ditanamkan melalui
pengamalan terhadap mata pelajaran
tertentu yang berkaitan dengan aspek kehidupan sosial. Misalnya mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial yang berisi kajian-kajian konsep dasar IPS. Sehingga
anak dapat mengembangkan sikap-sikap sosial dalam hidup bermasyarakat berawal
dari sikap sosial dasar yang telah dikembangkan sejak usia dini.
1.2. Rumusan Masalah
1.) Apakah
hakekat dari Ilmu Pengetahuan Sosial?
2.) Apakah
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD?
3.) Apakah
peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam pembentukan sikap sosial dasar anak SD?
1.3. Tujuan
1.) Mendefinisikan
hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial.
2.) Menjelaskan
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD.
3.) Menguraikan
peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam pembentukan sikap sosial dasar anak SD.
2.
PEMBAHASAN
2.1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat Sekolah Dasar
yang memadukan konsep-konsep ilmu sosial dan kemanusian dengan tujuan
memberikan pendidikan sosial dan kewarganegaraan. Hal-hal yang dipelajari dalam
Ilmu Pengetahuan Sosial antara lain aspek-aspek politik, ekonomi, budaya,
lingkungan, kehidupan masyarakat pada masa lampau, sekarang, dan kehidupan
masyarakat pada masa yang akan datang. Aspek-aspek tersebut dipelajari untuk
membantu anak didik mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial
yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
subjek materi dalam pendidikan di Indonesia yang diarahkan bukan hanya kepada
pengembangan ilmi-ilmu sosial saja, tetapi juga sebagai materi yang dapat
mengembangkan kompetensi, sikap sosial serta rasa tangung jawab sebagai
individu dan juga sebagai warga masyarakat. Berikut ini adalah pengertian Ilmu
Pengetahuan Sosial menurut beberapa para ahli, antara lain:
1.) Jarolimek
(1977) mengisyaratkan bahwa studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu
memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengolah dan memanfaatkan kekuatan
fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga
mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki
keyakinan akan kehidupan di masa depan.
2.) A.
Sanusi (1971) mengungkapkan bahwa studi sosial diajarkan dan dipelajari sejak
dari jenjang pendidikan rendah dengan lebih menitikberatkan pada
masalah-masalah yang dapat dibahas dengan meninjau berbagai sudut yang ada
hubungannya satu sama lain.
3.) Somantri
(2001) berpendapat bahwa pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk tingkat
Sekolah Dasar dapat diartikan sebagai:
a.) Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai
kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama.
b.) Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pada isi dan metode berpikir keilmuan
sosial.
c.) Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pada reflektive inquiry.
d.) Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang mengambil kebaikan dari ketiga point di atas.
Dari ketiga pendapat para ahli
mengenai pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial, dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah serta
menganalisa gejala dan masalah sosial di masyarakat yang ditinjau dari berbagai
aspek kehidupan secara terpadu.
2.2. Tujuan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di SD
Dalam proses pendidikannya, Ilmu
Pengetahuan Sosial memiliki tujuan yang hendak dicapai, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang. Hal ini seperti dikemukakan oleh Chapin
J.R.R.G, 1992:5 (dalam Sapriya, 2007:10), yaitu:
Tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1.) Membina
pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada
masa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang.
2.) Membantu
siswa untuk mengembangkan keterampilan mencari dan mengolah informasi.
3.) Membantu
siswa untuk mengembangkan nilai atau sikap demokrasi dalam kehidupan
masyarakat.
4.) Menyediakan
kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian atau berperan serta dalam kehidupan sosial.
Sedangkan secara keseluruhan,
tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah sebagai
berikut:
1.) Membekali
anak didik dengan pengetahuan sosial yang bermanfaat dalam kehidupan sosila
kelak di masyarakat.
2.) Membekali
anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, mengenalisis dan menyusun
alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3.) Membekali
anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dari
berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4.) Membekali
anak didik dengan kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan.
5.) Membekali
anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan sosial
sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan
serta perkembangan teknologi.
Selain memiliki
tujuan seperti di atas, pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial juga mempunyai visi
dan misi, yaitu membentuk dan mengembangkan pribadi warga masyarakat yang baik.
Pada dasarnya, ada tiga kajian
utama yang berkaitan dengan dimensi
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, yaitu:
1.) Pengembangan
Kemampuan Berfikir Siswa
Pengembangan kemampuan intelektual
adalah pengembangan kemampuan siswa dalam berfikir tentang ilmu-ilmu sosial dan
masalah-masalah kemasyarakatan. Udin S. Winataputra (1996) mengemukakan bahwa
dimensi intelektual merujuk pada ranah kognitif terutama yang berkaitan dengan proses kognitif
bertaraf tinggi, mulai dari kemampuan pemahaman hingga evaluasi. S. Hamid Hasan
(1998) menambahkan bahwa pada proses berfikir mencakup pula kemampuan dalam
mencari informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan hasil dari
berfikir.
2.) Pengembangan
Nilai dan Etika Sosial
S. Hamid Hasan (1996) mengartikan
nilai sebagai sesuatu yang menjadi kriteria suatu tindakan, pendapat, atau
hasil kerja dikatakan baik atau tidak baik. Franz Von Magnis (1985) menyatakan
bahwa etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang sosial, yaitu bidang
yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban manusia serta tentang hal yang baik
dan yang buruk.
3.) Pengembangan
Tanggung Jawab dan Partisipasi Sosial
Dimensi yang ketiga dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah mengembangkan
tanggung jawab dan partispasi sosial, yaitu mengembangkan tujuan Ilmu
Pengetahuan Sosial dalam membentuk warga negara yang baik, yang mampu berpartisipasi
dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
2.3. Peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam
Pembentukan Sikap Sosial Dasar Anak SD
Sikap sosial merupakan kesadaran
dalam diri individu terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Sikap sosial
biasanya ditunjukkan karena adanya rasa perhatian dan kepedulian terhadap
lingkungan dimana seseorang tersebut berada. Sedangkan sikap sosial dasar
merupakan hal-hal atau sikap yang mendasari perkembangan sosial setiap
individu. Sikap sosial dasar tersebut sebaiknya ditanamkan pada diri individu
sejak usia dini, misalnya sejak anak berada pada jenjang Sekolah Dasar.
Sehingga, ketika anak tersebut telah memasuki ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, anak sudah mampu menempatkan diri dan berperilaku sebagai makhluk
sosial sesuai dengan lingkungan sosial masing-masing.
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, pembentukan sikap sosial dasar pada anak-anak SD dapat dilakukan
melalui pengamalan terhadap nilai-nilai dari setiap komponen atau dasar- dasar
ilmu sosial yang terkandung dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
Karena, dari setiap dasar ilmu sosial yang tercakup dalam Ilmu Pengetahuan
Sosial memiliki peranan masing-masing dalam pembentukan sikap sosial dasar pada
anak SD, antara lain:
1.)
Ditinjau
dari Dasar Ilmu Geografi
Geografi merupakan ilmu sosial yang
mempelajari gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang
menyangkut kehidupan makluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan
keruangan, kelingkungan dan regional untuk kepentingan suatu progam, proses dan
keberhasilan pembangunan dalam konteks kehidupan sosial. Dalam Ilmu Pengetahuan
Sosial di tingkat Sekolah Dasar, ilmu Geografi
biasa dihubungkan dengan masalah kelingkungan, khususnya mempelajari
lingkungan sosial di sekitar tempat tinggal masing-masing. Dari ilmu Georafi
yang ada, seorang guru SD dapat membina, mengarahkan dan melatih siswa agar
siswa memiliki sikap-sikap sosial dasar pada lingkungan, antara lain:
a.) Mengetahui
keadaan lingkungan di sekitar tempat tinggal masing-masing.
b.) Mengetahui
letak suatu tempat yang berada di lingkungan sekitarnya.
c.) Peka
terhadap kegiatan bakti lingkungan di daerah masing-masing untuk membantu
melestarikan alam dan lingkungan.
d.) Mengetahui
dan memperhatikan keadaan lingkungan sekolah beserta komponen yang ada di
dalamnya.
e.) Mengetahui
bagaimana keadaan alam di lingkungan sekitarnya dan berupaya melakukan kegiatan
untuk mencegah kerusakan lingkungan dimulai dari kegiatan sederhana, misalnya
dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
2.)
Ditinjau
dari Dasar Ilmu Ekonomi
Secara umum, ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan
terhadap keterbatasan sumber pemenuhan kebutuhan yang meliputi kegiatan
produksi, konsumsi dan distribusi. Secara khusus, ilmu ekonomi di tingkat
Sekolah Dasar dapat diartikan sebagai ilmu yang diharapkan dapat menanamkan
sikap-sikap dasar ekonomi dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Melalui ilmu ekonomi yang termuat dalam Ilmu Pengetahuan Sosial SD, seorang
anak dapat mengetahui dan melatih diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial
sederhana yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, misalnya:
a.) Anak
dapat memprioritaskan kegiatan atau kebutuhan yang perlu didahulukan.
b.) Anak
dapat membedakan mana yang termasuk kebutuhan pokok dan kebutuhan pelengkap.
c.) Anak
dapat melatih membiasakan diri untuk hidup hemat dengan cara menabung.
d.) Di
tingkat Sekolah Dasar juga sudah dikenalkan tentang mata uang dan macam-macam
kegiatan ekonomi, sehingga anak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, pada saat anak disuruh ibunya membeli beras di toko
sembako. Dari hal yang sederhana tersebut anak sudah berlatih untuk melakukan
kegiatan ekonomi dan berinteraksi dengan sesama manusia.
3.)
Ditinjau
dari Dasar Ilmu Sejarah
Ilmu sejarah adalah bagian dari
Ilmu Pengetahuan Sosial yang mempelajari tentang peristiwa penting di masa lalu
manusia. Di tingkat Sekolah Dasar, ilmu sejarah biasanya mulai diberikan pada
kelas 4 hingga kelas 6 yang di dalamnya berisi uraian secara singkat mengenai
sejarah bangsa Indonesia. Mulai dari sejarah perjuangan sampai pada sejarah
kemerdekaan Indonesia. Sehingga apabila dipandang dari segi intelektual, karena
adanya ilmu sejarah, siswa dapat mengetahui bagaimana kehidupan Indonesia pada
masa lampau dan membandingkannya dengan kehidupan Indonesia pada masa sekarang
ini. Dipandang dari segi pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, ilmu
sejarah juga memiliki peranan dalam pembentukan sikap sosial dasar pada anak,
antara lain:
a.) Melatih
anak untuk menghargai waktu dan kesempatan, karena waktu dan kejadian yang
sudah terlewatkan tidak bisa terulang kembali.
b.) Melatih
anak untuk menghargai hasil karya orang lain, sebagai implementasi dari sikap
menghargai jasa para pahlawan.
c.) Membantu
anak mengenal dan mengetahui sejarah asal-usul daerah tempat tinggal
masing-masing untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah
masing-masing.
4.)
Ditinjau
dari Dasar Ilmu Sosiologi
Ilmu sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang kehidupan sehari-hari sebagai makhluk sosial yang di
dalamnya mencakup materi mengenai interaksi sosial, perilaku soaial, norma dan
nilai sosial, peran sosial, mobilitas sosial, hingga pada stratifikasi sosial.
Materi tersebut secara keseluruhan akan dijelaskan ketika anak sudah berada
pada jenjang pendidikan SMP dan SMA. Namun, untuk anak tingkat Sekolah Dasar,
yang diberikan pada umumnya adalah tentang interaksi sosial, perilaku sosial
dan peran-peran sosial. Sehingga dalam praktiknya pada kehidupan sehari-hari,
seorang anak dapat membangun dan mengembangkan sikap-sikap sosial dasar melalui
ilmu sosiologi yang telah terpadu dengan ilmu soaial yang lainnya dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial SD. Adapun peran ilmu sosiologi dalam pembentukan sikap
sosial dasar pada anak SD antara lain sebagai berikut:
a.) Siswa
dapat melakukan interaksi dan komunikasi dengan sesama individu dan juga dengan
suatu kelompok.
b.) Siswa
dapat memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial, yaitu tidak dapat hidup
sendiri. Sehingga siswa akan melatih diri untuk membantu orang lain dan
menghargai bantuan dari orang lain.
c.) Siswa
dapat mengetahui bagaimana cara bersosialisasi dengan baik, sehingga mudah diterima di kalangan teman
bermainnya.
d.) Di
Sekolah Dasar juga sudah ada materi tentang pengenalan silsilah keluarga,
sehingga dari materi yang diperoleh tersebut siswa dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga dengan cara menempatkan
diri dalam keluarga sebagai seorang anak, cucu, kakak atau sebagai seorang adik
dan bertindak sesuia dengan peran yang seharusnya dilakukan. Misalnya, sebagai
seorang anak, harus mematuhi perintah orang tua.
e.) Anak
dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial di
sekitarnya dengan cara menciptakan hubungan sosial yang baik dan berlaku sopan
serta menghargai terhadap teman sebaya, tetangga, atau tokoh-tokoh masyarakat
seperti ketua RT atau tokoh agama di lingkungannya.
Selain itu, masih banyak hal-hal
yang tercakup dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang berperan dalam pembentukan
sikap sosial dasar anak SD. Karena pada dasarnya Ilmu Pengetahuan sosial
merupakan kumpulan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan di dalamnya
mencakup segala hal yang berkaitan
dengan aspek kehidupan sosial.
3.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian dalam pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa pembentukan sikap sosial dasar pada anak bisa dimulai sejak
usia dini, khususnya sejak anak berada pada tingkat Sekolah Dasar. Dalam
prosesnya, pembentukan sikap sosial dasar pada anak dapat diwujudkan dengan
cara mengaplikasikan nilai yang terkandung dalam mata pelajaran sehari-hari di
sekolah. Misalnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yang di dalamnya
memuat dasar-dasar ilmu sosial. Dari ilmu-ilmu sosial tersebut anak dapat
mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat mulai dari usia
dini hingga pada saat anak hidup bermasyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
________http://repository.upi.edu/operator/upload/04_bab_2.pdf
(diakses 26 Oktober 2012)
________http://lasmawan.blogspot.com/2010/10/tujuan-pembelajaran-ips-di-sekolah.html
(diakses 26 Oktober 2012)
________http://a-ridwank.blogspot.com/2011/12/sikap-sosial.html
(diakses 27 Oktober 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar