Sabtu, 13 April 2013

Makalah - Peran IPS dalam Pembentukan Sikap Sosial Dasar Anak SD


PERAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN
SIKAP SOSIAL DASAR ANAK SD

1.        PENDAHULUAN
1.1.  Latar  Belakang
Perkembangan era globalisasi sekarang ini telah berdampak pada perubahan segala aspek kehidupan. Mulai dari aspek ekonomi, budaya, hingga yang terlihat jelas ialah pada aspek sosial. Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, sikap sosial masyarakat Indonesia saat ini telah banyak mengalami perubahan. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak usia dini. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh semakin luasnya pengaruh budaya asing yang berkembang di Indonesia saat ini melalui berbagai macam sumber.
Anak-anak usia dini, khususnya anak Sekolah Dasar pada umumnya merupakan objek yang paling mudah terkena pengaruh-pengaruh dari luar, baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Sehingga perlu adanya keterlibatan antara pihak keluarga, sekolah dan juga lingkungan untuk membimbing, mendampingi, serta mengawasi setiap perkembangan sikap sosial pada anak. Orang tua hendaknya selalu memperhatikan perubahan sikap sosial dan mental anak selama anak berada di lingkungan keluarga. Begitu juga dengan guru, hendaknya selalu membimbing dan mengarahkan anak didiknya menuju hal-hal yang positif. Pembentukan sikap sosial dasar pada anak bisa ditanamkan melalui pengamalan terhadap  mata pelajaran tertentu yang berkaitan dengan aspek kehidupan sosial. Misalnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang berisi kajian-kajian konsep dasar IPS. Sehingga anak dapat mengembangkan sikap-sikap sosial dalam hidup bermasyarakat berawal dari sikap sosial dasar yang telah dikembangkan sejak usia dini.
1.2.  Rumusan Masalah
1.)      Apakah hakekat dari Ilmu Pengetahuan Sosial?
2.)      Apakah tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD?
3.)      Apakah peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam pembentukan sikap sosial dasar anak SD?
1.3.  Tujuan
1.)      Mendefinisikan hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial.
2.)      Menjelaskan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD.
3.)      Menguraikan peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam pembentukan sikap sosial dasar anak SD.


2.        PEMBAHASAN
2.1.  Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat Sekolah Dasar yang memadukan konsep-konsep ilmu sosial dan kemanusian dengan tujuan memberikan pendidikan sosial dan kewarganegaraan. Hal-hal yang dipelajari dalam Ilmu Pengetahuan Sosial antara lain aspek-aspek politik, ekonomi, budaya, lingkungan, kehidupan masyarakat pada masa lampau, sekarang, dan kehidupan masyarakat pada masa yang akan datang. Aspek-aspek tersebut dipelajari untuk membantu anak didik mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan subjek materi dalam pendidikan di Indonesia yang diarahkan bukan hanya kepada pengembangan ilmi-ilmu sosial saja, tetapi juga sebagai materi yang dapat mengembangkan kompetensi, sikap sosial serta rasa tangung jawab sebagai individu dan juga sebagai warga masyarakat. Berikut ini adalah pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial menurut beberapa para ahli, antara lain:
1.)      Jarolimek (1977) mengisyaratkan bahwa studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengolah dan memanfaatkan kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan di masa depan.
2.)      A. Sanusi (1971) mengungkapkan bahwa studi sosial diajarkan dan dipelajari sejak dari jenjang pendidikan rendah dengan lebih menitikberatkan pada masalah-masalah yang dapat dibahas dengan meninjau berbagai sudut yang ada hubungannya satu sama lain.
3.)      Somantri (2001) berpendapat bahwa pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk tingkat Sekolah Dasar dapat diartikan sebagai:
a.)    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama.
b.)    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pada isi dan metode berpikir keilmuan sosial.
c.)    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang menekankan pada reflektive inquiry.
d.)   Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang mengambil kebaikan dari ketiga point di atas.
Dari ketiga pendapat para ahli mengenai pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah serta menganalisa gejala dan masalah sosial di masyarakat yang ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.

2.2.  Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD
Dalam proses pendidikannya, Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki tujuan yang hendak dicapai, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Hal ini seperti dikemukakan oleh Chapin J.R.R.G, 1992:5 (dalam Sapriya, 2007:10), yaitu:
Tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.)      Membina pengetahuan siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang.
2.)      Membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan mencari dan mengolah informasi.
3.)      Membantu siswa untuk mengembangkan nilai atau sikap demokrasi dalam kehidupan masyarakat.
4.)      Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian atau berperan  serta dalam kehidupan sosial.
Sedangkan secara keseluruhan, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:
1.)      Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang bermanfaat dalam kehidupan sosila kelak di masyarakat.
2.)      Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, mengenalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
3.)      Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dari berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4.)      Membekali anak didik dengan kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan.
5.)      Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan sosial sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan serta perkembangan teknologi.
Selain memiliki tujuan seperti di atas, pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial juga mempunyai visi dan misi, yaitu membentuk dan mengembangkan pribadi warga masyarakat yang baik.
Pada dasarnya, ada tiga kajian utama yang berkaitan  dengan dimensi tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, yaitu:
1.)      Pengembangan Kemampuan Berfikir Siswa
Pengembangan kemampuan intelektual adalah pengembangan kemampuan siswa dalam berfikir tentang ilmu-ilmu sosial dan masalah-masalah kemasyarakatan. Udin S. Winataputra (1996) mengemukakan bahwa dimensi intelektual merujuk pada ranah kognitif terutama  yang berkaitan dengan proses kognitif bertaraf tinggi, mulai dari kemampuan pemahaman hingga evaluasi. S. Hamid Hasan (1998) menambahkan bahwa pada proses berfikir mencakup pula kemampuan dalam mencari informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan hasil dari berfikir.
2.)      Pengembangan Nilai dan Etika Sosial
S. Hamid Hasan (1996) mengartikan nilai sebagai sesuatu yang menjadi kriteria suatu tindakan, pendapat, atau hasil kerja dikatakan baik atau tidak baik. Franz Von Magnis (1985) menyatakan bahwa etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang sosial, yaitu bidang yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban manusia serta tentang hal yang baik dan yang buruk.
3.)      Pengembangan Tanggung Jawab dan Partisipasi Sosial
Dimensi yang ketiga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah mengembangkan tanggung jawab dan partispasi sosial, yaitu mengembangkan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam membentuk warga negara yang baik, yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

2.3.  Peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Pembentukan Sikap Sosial Dasar Anak SD
Sikap sosial merupakan kesadaran dalam diri individu terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Sikap sosial biasanya ditunjukkan karena adanya rasa perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan dimana seseorang tersebut berada. Sedangkan sikap sosial dasar merupakan hal-hal atau sikap yang mendasari perkembangan sosial setiap individu. Sikap sosial dasar tersebut sebaiknya ditanamkan pada diri individu sejak usia dini, misalnya sejak anak berada pada jenjang Sekolah Dasar. Sehingga, ketika anak tersebut telah memasuki ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, anak sudah mampu menempatkan diri dan berperilaku sebagai makhluk sosial sesuai dengan lingkungan sosial masing-masing.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembentukan sikap sosial dasar pada anak-anak SD dapat dilakukan melalui pengamalan terhadap nilai-nilai dari setiap komponen atau dasar- dasar ilmu sosial yang terkandung dalam mata pelajaran  Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Karena, dari setiap dasar ilmu sosial yang tercakup dalam Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki peranan masing-masing dalam pembentukan sikap sosial dasar pada anak SD, antara lain:
1.)      Ditinjau dari Dasar Ilmu Geografi
Geografi merupakan ilmu sosial yang mempelajari gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan regional untuk kepentingan suatu progam, proses dan keberhasilan pembangunan dalam konteks kehidupan sosial. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial di tingkat Sekolah Dasar, ilmu Geografi  biasa dihubungkan dengan masalah kelingkungan, khususnya mempelajari lingkungan sosial di sekitar tempat tinggal masing-masing. Dari ilmu Georafi yang ada, seorang guru SD dapat membina, mengarahkan dan melatih siswa agar siswa memiliki sikap-sikap sosial dasar pada lingkungan, antara lain:
a.)      Mengetahui keadaan lingkungan di sekitar tempat tinggal masing-masing.
b.)      Mengetahui letak suatu tempat yang berada di lingkungan sekitarnya.
c.)      Peka terhadap kegiatan bakti lingkungan di daerah masing-masing untuk membantu melestarikan alam dan lingkungan.
d.)     Mengetahui dan memperhatikan keadaan lingkungan sekolah beserta komponen yang ada di dalamnya.
e.)      Mengetahui bagaimana keadaan alam di lingkungan sekitarnya dan berupaya melakukan kegiatan untuk mencegah kerusakan lingkungan dimulai dari kegiatan sederhana, misalnya dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
2.)      Ditinjau dari Dasar Ilmu Ekonomi
Secara umum, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap keterbatasan sumber pemenuhan kebutuhan yang meliputi kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Secara khusus, ilmu ekonomi di tingkat Sekolah Dasar dapat diartikan sebagai ilmu yang diharapkan dapat menanamkan sikap-sikap dasar ekonomi dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Melalui ilmu ekonomi yang termuat dalam Ilmu Pengetahuan Sosial SD, seorang anak dapat mengetahui dan melatih diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial sederhana yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, misalnya:
a.)      Anak dapat memprioritaskan kegiatan atau kebutuhan yang perlu didahulukan.
b.)      Anak dapat membedakan mana yang termasuk kebutuhan pokok dan kebutuhan pelengkap.
c.)      Anak dapat melatih membiasakan diri untuk hidup hemat dengan cara menabung.
d.)     Di tingkat Sekolah Dasar juga sudah dikenalkan tentang mata uang dan macam-macam kegiatan ekonomi, sehingga anak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada saat anak disuruh ibunya membeli beras di toko sembako. Dari hal yang sederhana tersebut anak sudah berlatih untuk melakukan kegiatan ekonomi dan berinteraksi dengan sesama manusia.
3.)      Ditinjau dari Dasar Ilmu Sejarah
Ilmu sejarah adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial yang mempelajari tentang peristiwa penting di masa lalu manusia. Di tingkat Sekolah Dasar, ilmu sejarah biasanya mulai diberikan pada kelas 4 hingga kelas 6 yang di dalamnya berisi uraian secara singkat mengenai sejarah bangsa Indonesia. Mulai dari sejarah perjuangan sampai pada sejarah kemerdekaan Indonesia. Sehingga apabila dipandang dari segi intelektual, karena adanya ilmu sejarah, siswa dapat mengetahui bagaimana kehidupan Indonesia pada masa lampau dan membandingkannya dengan kehidupan Indonesia pada masa sekarang ini. Dipandang dari segi pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, ilmu sejarah juga memiliki peranan dalam pembentukan sikap sosial dasar pada anak, antara lain:
a.)      Melatih anak untuk menghargai waktu dan kesempatan, karena waktu dan kejadian yang sudah terlewatkan tidak bisa terulang kembali.
b.)      Melatih anak untuk menghargai hasil karya orang lain, sebagai implementasi dari sikap menghargai jasa para pahlawan.
c.)      Membantu anak mengenal dan mengetahui sejarah asal-usul daerah tempat tinggal masing-masing untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah masing-masing.
4.)      Ditinjau dari Dasar Ilmu Sosiologi
Ilmu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sehari-hari sebagai makhluk sosial yang di dalamnya mencakup materi mengenai interaksi sosial, perilaku soaial, norma dan nilai sosial, peran sosial, mobilitas sosial, hingga pada stratifikasi sosial. Materi tersebut secara keseluruhan akan dijelaskan ketika anak sudah berada pada jenjang pendidikan SMP dan SMA. Namun, untuk anak tingkat Sekolah Dasar, yang diberikan pada umumnya adalah tentang interaksi sosial, perilaku sosial dan peran-peran sosial. Sehingga dalam praktiknya pada kehidupan sehari-hari, seorang anak dapat membangun dan mengembangkan sikap-sikap sosial dasar melalui ilmu sosiologi yang telah terpadu dengan ilmu soaial yang lainnya dalam Ilmu Pengetahuan Sosial SD. Adapun peran ilmu sosiologi dalam pembentukan sikap sosial dasar pada anak SD antara lain sebagai berikut:
a.)      Siswa dapat melakukan interaksi dan komunikasi dengan sesama individu dan juga dengan suatu kelompok.
b.)      Siswa dapat memiliki kesadaran sebagai makhluk sosial, yaitu tidak dapat hidup sendiri. Sehingga siswa akan melatih diri untuk membantu orang lain dan menghargai bantuan dari orang lain.
c.)      Siswa dapat mengetahui bagaimana cara bersosialisasi dengan baik,  sehingga mudah diterima di kalangan teman bermainnya.
d.)     Di Sekolah Dasar juga sudah ada materi tentang pengenalan silsilah keluarga, sehingga dari materi yang diperoleh tersebut siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga dengan cara menempatkan diri dalam keluarga sebagai seorang anak, cucu, kakak atau sebagai seorang adik dan bertindak sesuia dengan peran yang seharusnya dilakukan. Misalnya, sebagai seorang anak, harus mematuhi perintah orang tua.
e.)      Anak dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial di sekitarnya dengan cara menciptakan hubungan sosial yang baik dan berlaku sopan serta menghargai terhadap teman sebaya, tetangga, atau tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua RT atau tokoh agama di lingkungannya.

Selain itu, masih banyak hal-hal yang tercakup dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang berperan dalam pembentukan sikap sosial dasar anak SD. Karena pada dasarnya Ilmu Pengetahuan sosial merupakan kumpulan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan di dalamnya mencakup segala hal  yang berkaitan dengan aspek kehidupan sosial.


3.        PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
Dari uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembentukan sikap sosial dasar pada anak bisa dimulai sejak usia dini, khususnya sejak anak berada pada tingkat Sekolah Dasar. Dalam prosesnya, pembentukan sikap sosial dasar pada anak dapat diwujudkan dengan cara mengaplikasikan nilai yang terkandung dalam mata pelajaran sehari-hari di sekolah. Misalnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yang di dalamnya memuat dasar-dasar ilmu sosial. Dari ilmu-ilmu sosial tersebut anak dapat mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat mulai dari usia dini hingga pada saat anak hidup bermasyarakat.


















DAFTAR RUJUKAN


________http://repository.upi.edu/operator/upload/04_bab_2.pdf (diakses 26 Oktober 2012)
________http://lasmawan.blogspot.com/2010/10/tujuan-pembelajaran-ips-di-sekolah.html (diakses 26 Oktober 2012)
________http://a-ridwank.blogspot.com/2011/12/sikap-sosial.html (diakses 27 Oktober 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar